Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Mewujudkan Sekolah Aman

Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Mewujudkan Sekolah Aman, Layak, dan Bermutu

Pendidikan adalah pondasi utama pembangunan bangsa. Namun, keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kurikulum dan guru, melainkan juga oleh lingkungan belajar yang aman, layak, dan bermutu. Untuk mewujudkan kondisi ideal ini, dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebagai pemangku kebijakan dan pelaksana layanan pendidikan di lapangan.


1. Tantangan Sekolah di Indonesia

Banyak sekolah di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, seperti:

  • Kerusakan bangunan dan fasilitas yang membahayakan keselamatan peserta didik.

  • Minimnya akses air bersih dan sanitasi, terutama di daerah tertinggal.

  • Kekurangan ruang kelas, sarana belajar, dan tenaga pendidik berkualitas.

  • Ancaman kekerasan dan perundungan, baik fisik maupun verbal, di lingkungan sekolah.

Situasi ini berdampak langsung pada kualitas pembelajaran dan kesejahteraan siswa.


2. Peran Pemerintah Pusat

Pemerintah pusat, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta kementerian terkait seperti Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan, memiliki peran strategis dalam:

  • Merumuskan kebijakan nasional terkait standar kelayakan sekolah.

  • Memberikan pendanaan pusat, seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Pendidikan.

  • Menyediakan pelatihan nasional untuk guru dan tenaga kependidikan.

  • Mengembangkan sistem pelaporan dan pemantauan sekolah secara digital, seperti Dapodik dan SIPLah.

  • Mendorong program Sekolah Sehat dan Sekolah Ramah Anak secara nasional.


3. Peran Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah berperan sebagai pelaksana utama di lapangan, dengan kewenangan meliputi:

  • Pendataan dan pemetaan kondisi sekolah di wilayah masing-masing.

  • Pemeliharaan dan renovasi fasilitas pendidikan melalui APBD.

  • Rekrutmen dan distribusi guru sesuai kebutuhan daerah.

  • Membentuk satgas perlindungan anak di sekolah dan menindak kasus kekerasan.

  • Menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mendukung lingkungan belajar yang sehat dan aman.


4. Contoh Praktik Baik Sinergi Pusat-Daerah

Beberapa daerah telah menunjukkan praktik sinergi yang patut dicontoh:

  • Jawa Barat meluncurkan program “Sekolah Rancage” untuk menata sekolah tidak layak menjadi sekolah yang ramah lingkungan dan siswa.

  • NTT dan Papua memanfaatkan DAK fisik untuk membangun sekolah inklusif di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

  • DKI Jakarta menggandeng Komnas Perlindungan Anak dan LSM lokal dalam membentuk sistem aduan kekerasan di sekolah berbasis aplikasi.


5. Harapan dan Langkah ke Depan

Untuk mewujudkan sekolah yang aman, layak, dan bermutu, beberapa langkah penting ke depan meliputi:

  • Penguatan koordinasi lintas sektor dan lintas level pemerintahan.

  • Peningkatan alokasi anggaran untuk revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan.

  • Pemantauan ketat terhadap pemanfaatan dana pendidikan.

  • Pelibatan aktif masyarakat dan orang tua dalam pengawasan mutu dan keamanan sekolah.

Similar Posts