Pertanian Inklusif kepada Siswa Disabilitas
|

IPB, Ewindo, dan SLB G YBMU Baleendah Ajarkan Pertanian Inklusif kepada Siswa Disabilitas

Institut Pertanian Bogor (IPB), PT East West Seed Indonesia (Ewindo), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) G YBMU Baleendah berkolaborasi dalam program inovatif yang mengajarkan pertanian inklusif kepada siswa disabilitas. Program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis di bidang pertanian sekaligus memberdayakan siswa dengan kebutuhan khusus agar lebih mandiri dan percaya diri.

Pertanian Inklusif: Membuka Peluang Baru

Pertanian inklusif adalah pendekatan yang mengintegrasikan prinsip inklusi dalam sektor agrikultur, memastikan bahwa semua individu, termasuk penyandang disabilitas, memiliki akses yang sama terhadap pengetahuan dan keterampilan pertanian. Melalui program ini, siswa disabilitas tidak hanya belajar teknik dasar bercocok tanam, tetapi juga di ajak untuk memahami nilai-nilai keberlanjutan dan kerja sama dalam mengelola lahan pertanian.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pertanian dapat menjadi bidang yang inklusif, di mana semua orang memiliki kesempatan untuk berkontribusi,” ujar salah satu perwakilan dari IPB.

Kegiatan dalam Program

Program ini melibatkan berbagai kegiatan menarik, seperti:

  1. Pelatihan Dasar Pertanian: Siswa di ajarkan cara menanam, merawat, dan memanen berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran dan buah-buahan.
  2. Penggunaan Teknologi Sederhana: Ewindo menyediakan alat-alat pertanian sederhana yang ramah disabilitas, sehingga siswa dapat dengan mudah menggunakannya.
  3. Pembuatan Kebun Sekolah: SLB G YBMU Baleendah kini memiliki kebun kecil yang menjadi laboratorium praktikum siswa.
  4. Pendidikan Lingkungan: Siswa belajar tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan pengelolaan limbah pertanian.

Manfaat bagi Siswa Disabilitas

Program ini memberikan berbagai manfaat signifikan bagi siswa, di antaranya:

  • Pengembangan Keterampilan Hidup: Keterampilan bertani yang di ajarkan dapat menjadi bekal untuk kemandirian ekonomi di masa depan.
  • Peningkatan Kepercayaan Diri: Dengan berhasil mengelola kebun, siswa merasa di hargai dan mampu berkontribusi.
  • Interaksi Sosial: Kegiatan kelompok dalam bertani memperkuat kemampuan siswa untuk bekerja sama dan berkomunikasi.

Dukungan dari Para Mitra

IPB dan Ewindo memainkan peran penting dalam memberikan dukungan teknis dan sumber daya. Ewindo, sebagai perusahaan benih hortikultura terkemuka, menyediakan bibit unggul serta pendampingan teknis. Sementara itu, IPB menyumbangkan keahlian akademis dalam bidang agrikultur dan pendidikan inklusif.

“Kami percaya bahwa kolaborasi ini dapat menciptakan dampak jangka panjang, baik bagi siswa disabilitas maupun komunitas secara keseluruhan,” kata salah satu perwakilan dari Ewindo.

Harapan ke Depan

Dengan keberhasilan awal program ini, di harapkan pendekatan serupa dapat di terapkan di SLB lain di seluruh Indonesia. Selain itu, para mitra berharap program ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berinvestasi dalam pendidikan inklusif berbasis keterampilan praktis.

Inisiatif yang di lakukan oleh IPB, Ewindo, dan SLB G YBMU Baleendah adalah langkah konkret dalam menciptakan inklusi di sektor pertanian. Dengan mengajarkan keterampilan bertani kepada siswa disabilitas, program ini tidak hanya memberdayakan individu tetapi juga memperkaya masyarakat dengan keberagaman kontribusi. Pertanian inklusif adalah bukti bahwa setiap orang, tanpa memandang latar belakang, dapat memiliki peran penting dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.

 

Similar Posts