Mendikdasmen Tegaskan Mapel Coding & AI Hanya Berlaku untuk Sekolah yang Siap
Penerapan mata pelajaran baru seperti coding dan kecerdasan buatan (AI) dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah mendapat perhatian besar dari masyarakat. Namun, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) menegaskan bahwa pengenalan mata pelajaran ini hanya akan berlaku bagi sekolah yang benar-benar siap, baik dari segi fasilitas, tenaga pengajar, maupun ekosistem pendukung lainnya.
Konteks Kebijakan
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menyiapkan generasi muda menghadapi Revolusi Industri 4.0, di mana teknologi seperti pemrograman dan AI menjadi keterampilan penting di masa depan. Namun, penerapan ini tidak bersifat wajib untuk semua sekolah, melainkan bersifat opsional dan di sesuaikan dengan kemampuan sekolah masing-masing.
“Kami ingin mendorong inovasi, tetapi tidak dengan memaksakan. Sekolah yang sudah siap dapat mulai mengimplementasikan, sementara sekolah lain dapat mempersiapkan diri secara bertahap,” ujar Mendikdasmen dalam konferensi pers.
Kriteria Sekolah yang Siap
Sekolah yang di anggap siap untuk mengadopsi mata pelajaran coding dan AI harus memenuhi beberapa kriteria berikut:
- Ketersediaan Infrastruktur
Sekolah memiliki fasilitas seperti laboratorium komputer, akses internet yang memadai, dan perangkat lunak pendukung. - Kompetensi Guru
Guru harus memiliki pemahaman dasar tentang coding dan AI, yang dapat di peroleh melalui pelatihan khusus atau sertifikasi. - Kemauan dan Dukungan Manajemen Sekolah
Sekolah harus memiliki visi untuk mendukung integrasi teknologi dalam pembelajaran. - Kesiapan Siswa
Siswa di perkenalkan dengan pelajaran ini secara bertahap, di mulai dari konsep dasar agar sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.