Kepala Sekolah SD Cipakat Aam Amelia Menanggapi Kasus Guru Tampar Siswa Kelas 1 SD di Tasikmalaya
Orangtua di Tasikmalaya, Jawa Barat, membuat laporan ke polisi setelah anaknya yang kelas 1 SD di tampar oleh gurunya saat bertengkar dengan temannya. Terkait kasus tersebut, pihak sekolah angkat bicara. Kepala Sekolah SDN Cipakat Aam Amelia mengatakan, setelah kejadian tersebut, oknum guru olahraga sudah tiga kali meminta maaf.
Terkait kasus tersebut, pihak sekolah angkat bicara. Kepala Sekolah SDN Cipakat Aam Amelia mengatakan, setelah kejadian tersebut, oknum guru olahraga sudah tiga kali meminta maaf. Usai kejadian, pihak sekolah mempertemukan sang guru guru dengan orangtua siswa agar bisa di selesaikan dengan baik-baik.
Tindakan guru yang memukul siswa merupakan hal yang sangat tidak dapat di terima dalam konteks pendidikan, karena bukan hanya melanggar hak asasi anak, tetapi juga dapat merusak hubungan antara guru dan siswa. Di perlukan pemahaman yang lebih dalam mengenai pendekatan yang seharusnya digunakan oleh pendidik dalam menangani masalah perilaku anak dan menyelesaikan konflik.
Reaksi Orangtua dan Tindakan Hukum
Kasus guru yang menampar siswa di SD Cipakat, Tasikmalaya, telah menggugah reaksi kuat dari para orangtua siswa yang terlibat. Kejadian ini bukan hanya mengundang respons emosional, tetapi juga memunculkan keputusan tegas dari orangtua untuk mengambil langkah hukum.
Dari hasil diskusi dengan para orangtua, banyak yang sepakat untuk segera membuat laporan resmi ke pihak kepolisian. Mereka merasa telah kehilangan kepercayaan terhadap lingkungan pendidikan yang seharusnya aman bagi anak-anak mereka. Perasaan orangtua pada umumnya tampak campur aduk antara marah dan khawatir. Mereka khawatir akan dampak psikologis yang di alami oleh anak-anak mereka setelah mengalami kejadian tersebut.
Tanggapan dari Kepala Sekolah
Kepala Sekolah SD Cipakat, Aam Amelia, memberikan pernyataan resmi mengenai insiden yang melibatkan seorang guru yang menampar siswa kelas 1. Dalam penjelasan yang berlangsung selama konferensi pers, Aam Amelia mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap situasi yang terjadi, serta menegaskan bahwa keamanan dan kesejahteraan siswa adalah prioritas utama bagi lembaga pendidikan ini.
Ia menjelaskan bahwa pihak sekolah telah melakukan langkah-langkah awal untuk menyelesaikan masalah ini melalui mediasi antara guru dan orangtua siswa yang terlibat. Mediasi ini bertujuan menciptakan dialog yang konstruktif dan menyelesaikan kesalahpahaman yang mungkin ada. Aam Amelia menyatakan, “Kami ingin memastikan bahwa semua pihak dapat berkomunikasi dengan baik dan meraih kesepahaman.” Melalui pendekatan ini, sekolah berharap dapat memberikan rasa nyaman dan menjadi penghubung yang baik antara orang tua dan pihak pengajar.
Kepala sekolah juga menekankan pentingnya pelatihan bagi para pengajar dalam menangani situasi emosional dengan cara yang positif. Dalam penutupannya, ia meyakinkan bahwa pihak sekolah akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan serta menjaga kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang. Ini adalah bagian dari komitmen SD Cipakat dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa.